Sebelas hari setelah kematiannya pada 17 Desember 2011, jasad Pemimpin Besar Korea Utara, Kim Jong-il akhirnya dihantar ke peristirahatan terakhirnya.
Prosesi pemakaman akhirnya disiarkan langsung oleh stasiun televisi Korea Utara, yang sebelumnya tidak berencana menayangkannya. Dalam layar terlihat, arak-arakan mengiringi peti mati Kim Jong-il yang diletakkan di atap sebuah limosin yang bergerak perlahan melewati jalanan kota Pyongyang yang diguyur salju.
Dilansir dari kantor berita Reuters, Rabu 28 Desember 2011, putra mendiang, Kim Jong-un, serta paman Kim -- Jong-un Jang Son-thaek, beberapa pejabat top berjalan mengiringi limusin. Kim Jong-un memimpin rombongan memakai baju hitam dan tak mengenakan topi ataupun sarung tangan walau udara sangat dingin.
Sebuah foto besar Kim Jong-il juga diletakkan di atas limusin yang bergerak perlahan dari Taman Makam Kumsusan. Para tentara yang berseragam hijau zaitun, kontras dengan putihnya salju, tampak menunduk sementara musik sedih mengalun.
"Melihat salju putih ini turun mengingatkan saya pada segala usaha Jenderal Kim, dan itu membuat saya menangis," kata Seo Ju-rim, seorang tentara wanita. Seo termasuk di antara ribuan massa yang memenuhi pinggiran jalanan Pyongyang, meratapi meninggalnya Kim Jong-il.
Stasiun televisi Korut tampak menyiarkan pemandangan massa yang berduka ditambah beberapa stok gambar rakyat yang sedih. Salju yang deras tampak tak menghalangi mereka mengantar kepergian Kim Jong-il, dengan deraian air mata.
Aura mistis berhembus pada prosesi pemakaman Kim Jong-il. Salju yang turun dengan derasnya sejak pagi disebut-sebut merupakan tumpahan air mata dari langit. Bagi rakyat Koprut, itu pertanda langit juga turut bersedih melihat Kim Jong-il menuju tempat peristirahatan terakhirnya.
Semasa hidupnya, mendiang disebut-sebut mampu mengendalikan cuaca. Juga ketika ia telah meninggal. Buktinya, sejak pagi cuaca terasa sangat dingin, tak seperti biasanya.
Kini kekuasaan Korut secara resmi berada di tangan Kim Jong-Un. Ia sudah mendapatkan dukungan serta restu dari rakyat, pihak militer dan Partai Pekerja Korut. (eh)
sumber
0 komentar:
Posting Komentar